Halaman

Minggu, 06 Agustus 2017

Kasus demam berdarah di Banda Aceh masuk kejadian luar biasa

Kasus demam berdarah di Banda Aceh masuk kejadian luar biasa,- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh telah menetapkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB). Penetapan ini mengingat warga yang terjangkit DPD hingga Maret 2017 sudah mencapai 148 kasus dan satu pasien meninggal dunia.

Kepala Dinas (Dinkes) Kota Banda Aceh, Warqah Helmi mengatakan, secara umum DBD di Aceh kurun 5 tahun terakhir jumlah kasusnya fluktuatif. Jumlah warga terjangkit 2012 sebanyak 506 kasus, 2013 ada 258 kasus, 2014 terjadi peningkatan menjadi 299 kasus, kembali turun 2015 hanya 127 kasus dan 2016 sedikit naik yaitu 152 kasus.

"Kondisinya yang membuat kita tetapkan KLB, karena hingga Maret 2017 sudah terdapat 148 kasus terjangkit DBD di Banda Aceh, sudah terdapat yang meninggal dunia 1 orang," kata Warqah Helmi di ruang kerjanya, Kamis (2/3).

Dia mengatakan, bilang dilihat Januari 2016 dengan Januari 2017 terjadi peningkatan angka terjangkit DBD yang signifikan. Januari 2016 hanya 12 kasus yang ditemukan, tetapi pada Januari 2017 sudah terjangkit 81 kasus.

Demikian juga bila dilihat dari Februari 2016 hanya terdapat 21 kasus, namun terjadi peningkatan drastis pada Februari 2017 terdapat 67 kasus terjangkit DBD dan bahkan satu pasien meninggal dunia akibat DBD di Banda Aceh.

Adapun sebaran wilayah yang banyak terjangkit DBD tahun 2017 yaitu kecamatan Syiah Kuala 20 kasus, Jaya Baru 22 kasus, Kuta Alam 22 kasus, Lueng Bata 25 kasus dan Baiturrahman 22 kasus. Adapun kecamatan yang paling tinggi terjangkit DBD 2017 ini adalah Lueng Bata. Sedangkan kecamatan lain semua dibawah 10 kasus.

"Wilayah yang tinggi itu, ada beberapa faktor, selain kebersihan juga wilayah itu masih ada hutan yang lembab, itu menjadi sarang nyamuk," jelasnya.

Untuk melakukan pencegahan, Warqah mengajak seluruh warga Banda Aceh untuk membersihkan lingkungannya, khususnya saat musim hujan tiba. Seperti menguras dan membersihkan bak mandi, menghindari ada benda yang bisa menampung air dan juga menutup benda-benda yang bisa tergenang air.

"Nyamuk DBD itu bisa terjangkit itu dari air yang tergenang. Kalau pun di fogging, itu hanya mematikan nyamuk besar, tetapi lentik nyamuknya tidak bisa mati," imbuhnya.

Oleh karena itu, Warqah meminta kepada warga Banda Aceh, terutama kecamatan yang banyak terjangkit DBD untuk selalu waspada. Seperti mempersiapkan kelambu saat tidur, menggunakan anti nyamuk dan memasang jarring yang tak dapat masuk nyamuk di fentilasi jendela atau rumah.

"Karena nyamuk itu bisa menggigt pagi dan sore, usahakan waktu itu dijaga dan jangan keluar rumah, kalau pun keluar rumah bekali diri dengan obat anti nyamuk," kata dia.

Selain itu, untuk mengantisipasi jangka panjang agar DBD tidak terjangkit. Warqah meminta warga untuk menanam tanaman yang anti nyamuk, seperti serai, lefender dan atau sejumlah tamanam lainnya yang tidak disukai oleh nyamuk.

"Dengan demikian kita bisa terhindari dari DBD," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar